Apa itu Secondary Inertia Forces? Mengapa dalam sebuah motor terdapat Secondary Inertia Forces? Bagaimana cara menghilangkannya?
Video ini menjelaskan tentang Gaya Kelembamban Sekunder (Secondary Inertia Forces).
Ketika engkol bergerak 90 derajat dari titik mati atas (TMA) dalam motor silinder tunggal yang diposisikan tegak, posisi naik turun bigend tepat pada titik setengah jalan langkah torak, tapi connecting rod berada pada posisi yang paling miring, dan sudut kemiringan ini membuat posisi small-end lebih rendah dari titik setengah jalan dalam langkahnya.
Karena posisi small-end lebih rendah dari titik setengah jalan langkah torak pada 90 derajat dan pada 270 derajat setelah TMA, torak bergerak dengan jarak lebih pendek bila engkol berputar dari 90 derajat sampai 270 derajat setelah TMA daripada selama rotasi engkol dari 90 derajat sebelum TMA ke 90 derajat setelah TMA. Dengan kata lain, piston harus menempuh jarak yang lebih jauh dalam gerakan timbal balik pada bagian atas rotasi engkol dari pada bagian bawah.
Dengan asumsi kecepatan rotasi engkol konstan, ini berarti gerakan naik turun dari torak lebih cepat pada bagian atas dari pada bagian bawah rotasi engkol. Akibatnya, gaya kelembaman/inersia yang diciptakan oleh massa piston (akselerasi dan deselerasi) lebih kuat di bagian atas rotasi engkol dari pada bagian bawah.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Popular Courses
- Wheel Alignment: Caster/Camber Adjustment
- Fungsi dan Cara Kerja Ackermann Steering Geometry pada Kendaraan
- Definisi dan Penghitungan Piston Displacement (berdasarkan Spesifikasi Mesin)
- Analisis dan Tutorial Cara Penyetelan Celah Katup Mesin Isuzu 4JB1 Diesel Engine
- Kebutuhan Servis Berkala pada Kendaraan
0 Comments:
Post a Comment